Sabtu, 19 November 2022

Bukan Hal Baru, Hanya Kisah Kita

 Berjalan seperti biasa.



Siswa tegap itu berlajan dengan teratur.Wajahnya tampak selalu tampak murung,tidak menarik, seperti halnya gersang tanah yang menunggu tetesan air hujan membasahi nya.


Langit sudah mulai menggelap,terlihat awan awan yang sedikit demi sedikit menjadi gelap seperti sudah bersiap menumpahkan segala keluh kesahnya menghujam bumi,ah sepertinya bakal ada hujan yang deras.


Sedikit demi sedikit titisan air menyambangi dataran,titisan air pun mulai turun dengan deras.Prince mulai mempercepat langkah kakinya dan duduk diam di halte yang sudah tidak terpakai.


"Kenapa harus hujan?Nyebelin."

Prince mempertanyakan itu lagi dan lagi sebab ia sangat tidak suka dengan hujan.


Prince tidak menyukai hujan.Tubuhnya akan merasa dingin,seragam sekolahnya akan basah.Dan hujan,akan menambah sepi hari Prince.


"Hei!"

Terus mengeluh,Prince sampai tidak sadar bahwa ada orang yang sudah duduk di sebelahnya.


"Lagi apa?"

Prince enggan menjawab sebab ia sedang kedinginan,tidak ada keinginan untuk menjawab.Lagipula seharusnya orang itu tahu,Prince berteduh di sini untuk berteduh sepulang sekolah.

Prince tidak menjawab hingga hujan mereda.


"Ya sudah,nanti kita bertemu lagi ya!"


Siapa?


Esoknya hujan kembali datang ke bumi.Terlihat banyak manusia yang kesal terhadap hujan,karena alasan dingin dan kebasahan.

Prince memeluk dirinya sendiri.


Kali ini tidak ada jaket yang memeluk dirinya,karena dari awal ia sudah bertekad ingin melawan rasa dingin itu,sayang nya tetap saja dia akan kalah oleh rasa dingin.Seragam sekolah terlalu tipis untuk menghangatkan nya.Kembali terdampar di halte bus yang sepi.


"Hai!"

Prince melirik.

"Kita ketemu lagi!"

Prince berusaha untuk diam,ia sangat malas untuk berbicara kali ini bahkan untuk sekedar membuka mulutnya saja ia enggan.


"Kebetulan gw bawa dua jaket,ini pinjam aja jaket gw!"


Prince menangkap jaket yang di lempar seseorang.Dia terlihat seumuran dengan Prince.

"Udah pake aja gausah sungkan,itu muka lo pucat udah kayak mau pingsan aja."


Prince mulai mengenakan jaket itu.

Hangat.


"Makasih,btw lu siapa?"

Akhirnya Prince mau berbicara.Jaket ini hangat,kainnya lembut membuat Prince merasa nyaman.Baunya harum seperti bau vanilla.


"Nama gw Jasmine!Salam kenal ya."Ucap nya dengan semangat.

Prince mengangguk dengan tatapan datar.

"Prince."


Jasmine mengulurkan tangannya untuk tanda perkenalan,Prince menerima uluran tangan itu.Saat memegang tangan Jasmine lagi lagi Prince merasakan hangat.


Jasmine.


Prince berpikir seharusnya ia mengembalikan jaket itu kepada pemiliknya.Dia mengenalnya kemarin.


Jasmine.Dia orangnya ramah,baik.Wangi nya seperti vanilla.Rambut nya berwarna kuning,menandakan keceriaan.


Sampai saat ini jaket itu masih ia kenakan.Seakan tidak ingin lepas dari jaket tersebut.Mungkin dia akan mengatakan kepada Jasmine bahwa ia ingin meminjam jaket tersebut sampai besok.


Berjalan seperti biasa.Tunggu ada yang aneh?


Prince...sedang apa?


Seharusnya tadi dia membawa payung atau mantel untuk melindungi dirinya dari hujan,hingga dia bisa berjalan pulang ke rumah dengan cepat.

Harusnya seperti itu yang terjadi.

Namun justru dia duduk di halte bus yang sepi.Seakan rasa ingin pulang kerumah itu lenyap,ia terlihat seperti menunggu sesuatu.


Apa yang sedang ia tunggu?


"Prince?Apakah kau Prince?Bener kan?"


Prince tersadar dari lamunan.Suara itulah yang di tunggunya sejak daritadi.


"Iya,gw mau ngembaliin jaket lo."Ucap Prince sembari melepaskan jaketnya dengan rasa tidak rela.

"Hah?Udah buat lo aja deh,gw masih banyak jaket kayak gitu!"Jasmine berbicara dengan enteng.


Prince berusaha menyembunyikan rasa senangnya."Yakin?"


"Yakin!Eh btw lu ga bawa mantel atau payung gitu?"Tanya Jasmine dengan ekspresi penaran yang lucu.

"Enggak,lupa."Alasan Prince.


Tanpa sadar mereka mulai bercerita diantara suara hujan yang deras.Menceritakan tentang kehidupan dan indahnya alam semesta.


Prince berpikir dia sudah mulai menyukai hujan,dan Jasmine...

Prince melirik ke arah Jasmine yang sedang tertawa lepas.

Jasmine...Sangat indah di matanya.


Di mana?


Prince kembali ke tempat biasa.Menunggu kehadiran seseorang di sana.

Bedanya kali ini dia sudah menunggu terlalu lama,hujan juga sudah hampir berhenti.Dan orang yang di tunggunya tak kunjung datang.

Prince pulang sambil menendang kerikil-kerikil kecil di hadapannya.Prince pulang dengan rasa kecewa.


Tidak.Ini terlalu cepat.

Seharusnya Prince menjadi Jasmien teman atau bahkan sahabat,sebelum Prince akan menyatakn perasaanya kepada Jasmine.Namun sekarang,Jasmine di mana?


Hari terakhir..?


Hujan lagi dan lagi datang ke bumi,ini sudah lima hari hujan terus mengguyur bumi.


Prince segera menuju ke halte bus sepulang sekolah, namun ia di bikin terkejut.Karena orang yang di sudah di tunggu-tunggu dari kemarin ternyata sudah datang terlebih dahulu.


"Prince!sini neduh dulu,keburu hujan!"

Prince memang ingin duduk di bangku halte itu.Berbagi cerita seperti kemarin,bercanda tawa seperti kemarin.

Tawa mereka seakan mendominasi suara hujan.


"Eh Prince percaya mitos gak?"Tanya Jasmine tiba-tiba.

"Kalo yang masuk akal sih gw percaya."Jawab Prince.


Jasmine menatap langit, terlihat hujan yang sebentar lagi akan berhenti."Kalo gitu,lo dengerin cerita gw ya!"

Prince terlihat bersiap mendengarkan cerita tersebut.


"Ada kisah yang bilang,kalo hujan begini ada makhluk aneh yang suka jalan jalan.""

Dia itu sejenis makhluk yang tercipata buat ngebawa hujan ke suatu daerah di bumi."

"Katanya dia bisa berbentuk apapun bisa jadi pohon,batu,atau bahkan titik titik air hujan itu sendiri.

Prince menganggukkan kepalanya,"iya terus?"

"Kalo tugasnya selesai,"lanjut Jasmine dengan mata berkaca-kaca,"dia harus balik lagi ke langit."

Prince tidak paham kenapa Jasmine hampir menangis."Lah,kenapa?"

"Sayang nya gw termasuk makhluk itu."

"Makasih,ya udah mau nemenin gw selama tinggal di bumi."

"Hehe gw balik dulu."

Prince melihat Jasmine maju beberapa langkah dan mulai di tarik oleh cahaya matahari.

"Jasmine?"

"JASMINE!!"

"JASMINEE!tun-ngu,g-gw!"Prince sudah tidak bisa menahan tangisnya.Ini terlalu tiba-tiba sampai dia tidak sempat mengungkapkan rasa cintanya kepada Jasmine.Andai saja di akhir kalimat ia bisa menahan tangisnya,mungkin dia bisa saja menyatakan cintanya kepada Jasmine.


Jasmine...Hilang menyisakan aroma vanilla.

Namun jaket pemberian Jasmine tidak ikut hilang,masih di pegang oleh Prince.


     

                                                     _____________________________



Bukan Hal Baru, Hanya Kisah Kita

  Berjalan seperti biasa. Siswa tegap itu berlajan dengan teratur.Wajahnya tampak selalu tampak murung,tidak menarik, seperti halnya gersang...